Monday 11 July 2016

Sang Penerobos - Rizal Ramli

Dr. Rizal Ramli ditunjuk Presiden Jokowi untuk menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Republik Indonesia sejak 12 Agustus 2015. Pada era pemerintahan PresidenAbdurrahman Wahid, Rizal Ramli juga pernah menjabat sebagai Kepala Badan Urusan Logistik (Bulog), Menteri Koordinator bidang Perekonomian, serta Menteri Keuangan Indonesia.

Rizal Ramli lahir di Padang, Sumatera Barat, 10 Desember 1954. Menamatkan pendidikan Sekolah Dasar hingga SMA di Bogor,  Rizal Ramli melanjutkan pendidikan tinggi nya ke Institut Teknologi Bandung. Semasa menjadi mahasiswa, ia pernah dipenjara karena menentang terpilihnya kembali Soeharto sebagai presiden berkuasa pada rezim orde baru.

Rizal Ramli yang oleh sebagian kalangan dijuluki “Sang Penerobos”  karena ide-idenya yang tidak konvensional serta berpihak kepada rakyat, meraih gelar doktor ekonomi dari Universitas Boston pada tahun 1990.

Rizal Ramli banyak melakukan terobosan. Dimulai saat ia menjabat sebagai Kepala Bulog pada tahun 2000. Walau hanya menjabat selama 15 bulan, Rizal Ramli membuat kebijakan penting:

  • Penghapusan rekening off-budget menjadi on-budget yang mengakibatkan angka surplus yang cukup tinggi bagi Bulog. Ia juga melakukan penyederhanaan dan konsolidasi rekening-rekening Bulog yang sebelumnya berjumlah 117 rekening menjadi hanya 9 rekening saja.
  • Melakukan proses restrukturisasi untuk mempersiapkan Bulog menjadi Perusahaan Umum (Perum).
  • Melakukan rotasi pejabat Bulog dengan menukar posisi pejabat yang sebelumnya berdinas di 'tempat basah' dipindahkan ke wilayah yang dianggap 'kering' dan sebaliknya.

Rizal Ramli diangkat sebagai Menko Perekonomian pada Agustus 2000. Tak lama setelah diangkat, ia langsung mencanangkan 10 Program Percepatan Pemulihan Ekonomi, yang meliputi:


  • Menciptakan stabilitas di sektor finansial
  • Meningkatkan kesejahteraan rakyat di pedesaan untuk memperkuat stabilitas sosial-politik
  • Memacu pengembangan usaha skala mikro dan usaha kecil menengah (UKM)
  • Meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan petani
  • Mengutamakan pemulihan ekonomi berlandaskan investasi daripada berlandaskan pinjaman
  • Memacu peningkatan ekspor
  • Menjalankan privatisasi bernilai tambah
  • Melaksanakan desentralisasi ekonomi dengan tetap menjaga keseimbangan fiskal
  • Mengoptimalkan pemanfaatan suberdaya alam
  • Mempercepat restrukturisasi perbankan



Pada Mei 2001, Rizal Ramli mendorong penghapusan cross-ownership dan cross-management antara PT Telkom dan PT Indosat. Langkah ini dimaksudkan untuk meningkatkan kompetisi dan mendorong kedua operator telekomunikasi nasional tersebut menjadi full service operators. Banyak kalangan, baik domestik maupun internasional, menilai kebijakan yang ditempuh Rizal Ramli tersebut sebagai langkah yang tepat dan kredibel. Lewat terobosannya tersebut, negara berhasil memperoleh tambahan penerimaan Rp4,2 trilliun tanpa menjual selembar pun saham Telkom atau Indosat.

Pada 12 Juni 2001, Rizal Ramli digeser untuk menduduki posisi sebagai Menteri Keuangan. Tapi karena masa peralihan dari pemerintahan Gus Dur ke Presiden Megawati, ia resmi menjabat pada tanggal 23 Juli 2001. Ia menduduki posisi ini hingga 9 Agustus 2001.

Tercatat, Rizal Ramli juga penah menduduki posisi sebagai komisaris utama di beberapa BUMN seperti, PT. Semen Gresik dan BNI. Saat menjabat sebagai Komisaris PT. Semen Gresik, ia berhasil meningkatkan laba bersih dari 1,3 Triliun Rupiah menjadi 1,8 Triliun Rupiah.

Rizal Ramli menjabat sebagai Komisaris Utama BNI hanya enam bulan. Ia mengundurkan diri karena diserahi tanggung jawab lebih besar oleh Presiden Jokowi, yaitu sebagai Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya.

Saat ini Rizal Ramli membawahi enam kementerian yaitu: Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Kementerian Perhubungan, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Pariwisata,  Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan Kementerian Pertanian. (dari berbagai sumber)

Rizal Ramli harus mengakhiri jabatannya sebagai menteri, setelah Presiden Jokowi mengadakan perombakan kabinet (reshuffle) Jilid II pada hari Rabu 27 Juli 2016. Posisinya sebagai Menko Kemaritiman digantikan oleh Luhut Binsar Panjaitan.




No comments:

Post a Comment