Wednesday 15 June 2016

Tukang Mebel Jadi Presiden RI Ketujuh - Joko Widodo


Ir. Joko Widodo atau lebih akrab disapa Jokowi, terpilih menjadi Presiden RI ketujuh berdasarkan hasil pilpres Juli 2014. Berbeda dengan sebelumnya, Jokowi bukanlah datang dari elit partai ataupun dari jenderal militer. Ia hanyalah  seorang pengusaha mebel. Kemudian menjadi Walikota  Surakarta tahun  2005 hingga tahun 2012 dan Gubernur DKI Jakarta tahun 2012 hingga tahun2014.

Jokowi lahir di Solo Jawa Tengah, tanggal 21 Juni 1961. Lahir dari pasangan Noto Mihardjo dan Sudjiatmi. Awalnya kedua orang tuanya memberi nama Mulyono sebelum berganti nama menjadi Joko Widodo. Masa kecil Jokowi tidak banyak bermain. Karena kesulitan ekonomi orang tuanya, ia harus membantu orangtuanya mencukupi keperluan sekolahnya. Berdagang, mengojek payung dan menjadi kuli panggul terpaksa harus ia lakukan.

Pendidikan dasar ditempuh Jokowi di  SD Negeri 112 Tirtoyoso, lalu melanjut ke SMP Negeri 1 Surakarta. Selepas dari SMP Jokowi berniat melanjut ke SMA Negeri 1 Surakarta, tapi gagal. Ia pun diterima di SMA Negeri 6 Surakarta. Pendidikan tinggi diselesaikan di Fakultas Kehutanan, Universitas Gajah Mada pada tahun 1985.

Jokowi menikah dengan kekasih hatinya, Iriana, di Solo tanggal 24 Desember 1986. Mereka dikaruniai  tiga orang anak, Gibran Rakabuming Raka, Kahiyang Ayu dan Kaesang Pangarep.

Setelah lulus, Jokowi sempat bekerja di sebuah perusahaan BUMN di Aceh, PT. Kertas Kraft Aceh. Jokowi tidak bertahan lama di Aceh, akhirnya ia memutuskan kembali ke Solo. Di Solo ia bergabung dengan usaha milik pamannya. Berkat usaha dan kerja kerasnya, Jokowi pun memutuskan untuk berdiri sendiri. Ia memulai usahanya dengan nama CV Rakabu. Usaha ini pun sempat mengalami pasang surut. Ia pun pernah ditipu karena pesanan yang tidak dibayar. Namun semangat Jokowi tidak pernah surut, pada akhirnya ia pun mengalami kesuksesan.

Sukses dalam usaha bisnis, akhirnya Jokowi pun memutuskan memasuki jalur birokrat. Ia menjadi calon Walikota Solo lewat jalur partai PDI-P. Ia pun terpilih menjadi Walikota Solo periode 2005-2010. Sewaktu menjadi pengusaha Jokowi sering mengunjungi Eropa. Di Solo, ia mencoba menerapkan konsep pembangunan di Eropa tetapi dengan pendekatan yang humanis. Ia sering mengadakan blusukan untuk menyampaikan programnya kepada masyarakat. Dan ini mendapat sambutan hangat dari masyarakat Solo. Ia pun akhirnya terpilih kembali menjadi Walikota Solo periode 2010-2015.

Keberhasilan Jokowi di Solo, cukup memikat Megawati. Jokowi pun dinominasikan oleh PDIP untuk menjadi gubernur DKI Jakarta. Ia pun akhirnya ikut dalam persaingan pilkada DKI tahun 2012 berpasangan dengan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Mereka pun terpilih menjadi Gubernur –Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2012-2017, setelah mengalahkan petahana Fauzi Bowo lewat dua putaran.

Di Jakarta, Jokowi menunjukkan kinerja yang sangat bagus. Bersama Ahok, ia menata kota Jakarta. Seperti di Solo, Jokowi tetap melakukan pendekatan humanis dalam menjalankan programnya. Blusukan tetap menjadi andalannya dalam menyampaikan programnya ke masyarakat. 

Pembenahan di segala sektor mulai dilakukan termasuk di birokrasi. Jokowi dan Ahok secara bersama-sama mencoba menutup peluang-peluang korupsi di lingkungan birokrasi. Prinsip  “The right man on the right place” benar-benar diterapkan. Lelang jabatan dilakukan untuk mencari pegawai yang berkompeten untuk menduduki posisi di lingkungan pemprov. Selain itu Jokowi sangat memperhatikan orang miskin di Jakarta. Kartu Jakarta Sehat dan Kartu Jakarta Pintar menjadi senjata andalannya untuk membantu orang yang tidak mampu untuk memperoleh pendidikan dan kesehatan yang layak. Pembangunan infrastruktur juga menjadi prioritas, selain penanganan banjir dan kemacetan.

Jokowi sungguh mendapat tempat di hati masyarakat. Selain dianggap bersih, dia juga dianggap sebagai pemimpin muda yang akan membawa perubahan. Lagi-lagi PDI-P menganggap Jokowi cukup berhasil memimpin Jakarta.

Jokowi pun diberi tantangan baru. Ia kembali diusung kembali oleh PDI-P untuk berlaga di pilpres 2014. Lewat pengumuman tanggal 14 Maret 2014, Jokowi resmi diusung oleh PDI-P. Kemudian lewat pengumuman yang disampaikan Jokowi pada 19 Mei 2014 di Gedung Joeang 45 Menteng,  Jokowi memilih Jusuf Kalla sebagai pasangannya. Dihari yang sama, pasangan ini juga resmi mendaftarkan diri ke KPU sebagai pasangan capres – cawapres.

Selain PDI-P pasangan ini mendapat dukungan dari Partai Nasdem, PKB dan Hanura.

Gelombang dukungan yang sangat besar terhadap Jokowi mulai bermunculan. Banyak relawan yang bekerja tanpa pamrih. Jokowi dianggap menjadi harapan baru untuk perubahan Indonesia menjadi lebih baik.
Pilpres dilaksanakan pada 9 Juli 2014. Jokowi dan Jusuf Kalla mendapatkan 53% lebih suara dan unggul atas pasangan Prabowo Subianto – Hatta Rajasa. Pada tanggal 22 Juli 2014 KPU secara resmi mengumumkan Jokowi – Kalla sebagai presiden dan wapres terpilih.
Hasil ini menuai protes dan pihak Prabowo – Hatta dan berlanjut ke sidang sengketa hasil pilpres. Prabowo mengajukan gugatan ke MK dan pada 21 Agustus 2014, MK menolak semua gugatan Prabowo.
Pada tanggal 20 Oktober 2014 Jokowi dilantik sebagai Presiden RI ketujuh di gedung MPR/DPR. Pelantikan ini menandai dimulainya jabatan presiden dan wakil presiden. (dari berbagai sumber)


No comments:

Post a Comment